Tanaman garut merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang banyak mengandung karbohidrat dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternatif. Lahan tanaman garut di kabupaten Sragen seluas 385 hektar di wilayah kecamatan Gesi, Sukodono, dan Jenar. Kapasitas produksi budidaya tanaman garut ini rata rata sebesar 3.080 ton sekali panen. Umbi garut dapat diolah menjadi berbagai produk pangan antara lain : kripik garut, mie kering, makanan bayi, pati garut, es krim, dan produk makanan olahan lainnya.
Tanaman garut termasuk produk unggulan, lantaran tingginya manfaat ekonomi dan kesehatan yang terkandung di dalamnya. Umbi garut kaya akan serat, sehingga produk makanan olahannya dapat membantu kesehatan sistem pencernaan.
Tanaman Garut (Maranta Arundinacea, Arrowroot, West Indian Arrowroot) telah dicanangkan Pemerintah sebagai salah satu komoditas bahan pangan yang memperoleh prioritas untuk dikembangkan/dibudidayakan karena memiliki potensi sebagai pengganti tepung terigu. Sebagai sumber karbohidrat, tanaman Garut belum dikembangkan secara sungguh-sungguh di Indonesia, khususnya Kab. Sragen, padahal Garut memiliki banyak kegunaan, terutama sebagai bahan baku pada industri makanan. Tepung garut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan jenang (dodol), kue dadar, kue semprit, cendol, cantik manis, roti, mie, makanan ringan, dan aneka kue tradisional. Sedangkan Umbi Garut dapat digunakan sebagai obat tradisional yang berkhasiat utuk mendinginkan perut, menawarkan racun ular/lebag, memperbanyak ASI, mengobati disentri, eksim dan penurun panas. Umbi Garut juga berpotensi digunakan sebagai bahan baku minuman beralkohol, perekat dan kosmetik. Berdasarkan penelitian di Amerika, limbah olahan umbi Garut dapat digunakan dalam industri kertas tahan sobek dan bahan bakar. Dibanding tepung terigu dan tepung beras kandungan karbohidrat dan zat besi pada tepung Garut lebih tinggi, sementara kandungan lemaknya paling rendah diantara ketiga jenis tepung itu. Sedangkan kandung kalorinya hampir sama dengan beras dan terigu.
Kabupaten Sragen yang memiliki ketinggian 75 m – 300 m dari permukaan laut, sangat cocok untuk lahan tumbuh umbi Garut. Tanaman ini mudah ditanam di lingkungan yang ternaungi, dan dapat beradaptasi dari dataran rendah sampai ketinggian 900 m dari permukaan laut. Kebutuhan bibit bisa dicukupi dengan meninggalkan sebagian ujung-ujung umbi sewaktu memanen yang kelak akan tumbuh menjadi tanaman baru lagi. Uniknya, usia tanaman ini mencapai 7 tahun, dan dipanen setiap tahun.
Mau Merasakan kripik garut silahkan pesan Kesini .